Artikel Opiniku 

New Normal dengan Amalan Tasawuf

Oleh: Suhaena Lurah Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara   Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, khususnya Jakarta, bukan saja menjadi bencana kesehatan, tetapi telah mejadi bencana  ekonomi dan sosial. Banyak perusahaan yang harus me-PHK karyawannya, perkantoran tutup, pengangguran bertambah, daya beli masyarakat pun mulai melemah. Selain ekonomi, kehidupan sosial juga berubah. Orang harus berada di rumahnya dalam waktu yang lama, silaturrahim, interaksi sosial yang biasanya berlangsung intens langsung terputus. Beruntung bagi yang masih bisa silaturrahim atau bersosialisasi lewat online karena memiliki fasiltiasnya, namun tidak sedikit yang tidak mampu karena harus…

Read More
Opiniku 

Proses School From Home (SFH), Quo Vadis?

Oleh: Siti Hajar Rahmawati   Ibu rumah tangga, Peserta Gerakan Literasi Warga Jakarta Peduli COVID-19-Satgas NU Peduli COVID-19  Jakarta Utara   Beberapa waktu lalu saya berkesempatan melakukan survei kecil-kecilan tentang aktivitas orang tua yang bekerja dari rumah sekaligus mendampingi anak belajar dari rumah. Sejak Pemerintah mengumumkan kebijakan School From Home (SFH) dan Work From Home (WFH) pada 23 Maret 2020, praktis semua kegiatan berpusat di dalam rumah. Survei yang saya lakukan bertujuan untuk mendapatkan perspektif dan pengalaman para orang tua yang harus menerapkan WFH sekaligus harus mendampingi anak SFH. Survei…

Read More
Opiniku 

Jadilan Pemenang di Tengah Ranjau Virus Corona!

Oleh: Andi Norma NSD Ibu rumah tangga,  peserta Gerakan Literasi Muslimah Jakarta Menulis Corona COVID-19 Ibu Bella  Pontren Suryalaya Jakarta   Pandemi COVID 19 telah  berdampak kepada perekonomian masyarakat luas, bahkan hampir melanda di semua sektor, Hal ini  berakibat dengan PHK dan dirumahkannya para pekerja. Lalu, bagaimana  mereka menutupi biaya hidup yang terus berjalan di tengah ujian pandemi COVID19 ? Ini tentu menjadi persoalan serius apalagi bagiku, ibu rumah tangga, yang tentu memiliki perasaan, beban pikiran dan beban hidup yang sama seperti ibu rumah tangga lainnya; yang suaminya menjadi korban…

Read More
Opiniku 

Sulitnya Membangkitkan Semangat Membaca Al-Qur`an

Oleh: Riha Ruhaini, Pelajar SMAN 92 Jakarta Utara, Peserta  Pelatihan Penulisan Dakwah untuk Pelajar Angkatan Ke-2, KODI Provinsi DKI Jakarta, 28 Agustus 2018 Pada era modern ini, banyak sekali generasi muda yang sangat sulit diajak untuk berbuat kebaikan, terutama untuk membaca kitab suci Al-Qur`an. Sedangkan sebagai orang Islam yang baik, kita wajib untuk menjalankan perintah Allah SWT. Salah satunya adalah dengan membaca kitab suci Al-Qur`an dan mengamalkannya. Tetapi, mengapa masih banyak pemuda-pemudi Islam yang masih sangat sulit sekali untuk dibangkitkan semangat membaca kitab suci Al-Qur`an? Dengan adanya kemajuan teknologi dalam…

Read More
Opiniku 

Hijab Bukan Penghalang Kesuksesan

Oleh : Laluna Azzahra S S, Pelajar SMAN 92 Jakarta, Peserta  Pelatihan Penulisan Dakwah untuk Pelajar Angkatan Ke-2, KODI Provinsi DKI Jakarta, 28 Agustus 2018. Hiruk pikuk Asian Games 2018 tidak menyurutkan semangat kita mendukung para atlet yang tengah berperang di medan juang. Hingga kita tak sadar banyak Muslimah tangguh yang ikut berjuang demi bangsa dan negara kita yang tercinta ini. Tidak hanya putra indonesia yang berprestasi di ajang Asian Games. Putri indonesia juga banyak yang berprestasi dalam ajang ini. Terutama Muslimah berhijab. Apakah hijab menghalangi kesuksesan mereka? Tentu saja tidak,…

Read More
Opiniku 

KATANYA TUNTAS, KOK DIKASIH PR?

Oleh : Fanny Rachmasari, Pelajar SMAN 73 Jakarta, Peserta  Pelatihan Penulisan Dakwah untuk Pelajar Angkatan Ke-2, KODI Provinsi DKI Jakarta, 28 Agustus 2018. Kurikulum 2013 atau yang disingkat dengan Kurtilas adalah program pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Di mana pelajaran harus dituntaskan pada hari itu juga dan guru tidak boleh memberikan pekerjaan rumah. Namun kenyataannya kenapa masih banyak guru yang memberikan pekerjaan rumah kepada para murid? Itulah yang menjadi permasalahan sekarang ini. Kurikulum 2013 memang menjadi upaya pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan di indonesia, dengan harapan anak-anak di…

Read More
Opiniku 

Salahkah Jika Pemimpin itu Seorang Wanita?

Oleh: Dewi Lestari, Pelajar MAN 16 Jakarta Barat, Peserta  Pelatihan Penulisan Dakwah untuk Pelajar, KODI Provinsi DKI Jakarta, 9 Agustus 2018.      Kesulitan para wanita untuk bisa mengembangkan potensi kepemimpinan dikarenakan wanita dianggap lemah dan tidak pantas untuk memimpin, Seharusnya wanita diberi kesempatan untuk menunjukkan potensinya. Kenyataannya, orang beranggapan selagi masih ada laki-laki kenapa wanita ingin menjadi pemimpin? Wanita halnya seorang manusia yang di mana dalam dirinya juga memiliki bakat, potensi dan jiwa kepemimpinanya masing-masing. Jadi kesempatanlah yang wanita butuhkan untuk bisa mengembangkan potensinya dengan baik, terutama untuk memimpin.…

Read More