Karena Kita Taat dan Disiplin, Alhamdulillaah, Kita Shalat Jumat Lagi!
Oleh: KH Jamaluddin F. Hasyim
Ketua Koordnasi Dakwah Islam (KODI) Provinsi DKI Jakarta
Alhamdulillah pelaksanaan shalat Jumat pertama kali sejak pandemi COVID-19, sekitar tiga bulan lalu, berlangsung lancar. Umat Islam berhasil menunjukkan ketaatan dan kedisiplinan mereka terhadap protokol kesehatan. Hal ini menjamin pelaksanaan ibadah berjamaah bukanlah momok penyebaran wabah seperti sering didengungkan. Ketika banyak protes atas beda perlakuan antara larangan berkerumun di rumah ibadah (bukan hanya masjid) dan fasilitas umum seperti pasar dan terminal, dimana fatwa seputar ibadah selama masa pandemi oleh MUI menjadi dasar pemerintah melakukan pelarangan. Umat Islam dan umat lain berada dalam dilema antara tetap menegakkan syiar agama dengan meramaikan rumah ibadah, atau patuh pemerintah dengan konsekuensi rumah ibadah kosong dan sepi dari syiar agama.
Tentu umat beragama tidak ingin mengalami seperti di Korea dimana episentrum penyebaran masif COVD-19 di sana justru berawal dari gereja. Gereja lalu mengalami semacam bullying dari berbagai pihak atas penyebaran ini, padahal hal itu terjadi diantara umatnya sendiri dan tidak ada peran pengurus gereja. Tetap saja publik yang marah menggeneralisir tanpa kompromi.
Kita dapat bayangkan bagaimana kalau itu terjadi di Indonesia, masjid jadi sasaran tuduhan sebagai basis penyebaran wabah. Meskipun, terdapat perbedaan mendasar antara peribadatan umat Islam dengan agama lain, dimana wudhu adalah pembersihan diri sebelum sholat dilaksanakan. Apalagi sholat Jumat biasanya diawali mandi di rumah. Namun tetap saja, apa yang menimpa komunitas Jamaah Tabligh patut menjadi pelajaran. Bagaimana sebuah kelompok dakwah yang terkenal santun dan selalu bersih menjaga sunnah itu justru jadi sumbu penyebaran di wilayah Asia Tenggara dan daerah-daerah di Indonesia. Jamaah ini tak ayal menghadapi cibiran bahkan hujatan publik yang seakan melupakan jasa mereka dalam dakwah Islam.
Memasuki era new normal, umat Islam dan umat beragama lain mendapat angin segar pelaksanaan syiar agama di rumah ibadah. Kita harus menyambut ini dengan semangat menunjukkan bahwa keputusan new normal ini akan berlangsung terus tanpa harus kembali ke Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat keteledoran umat yang meningkatkan angka kasus COVID-19 lagi.
Selamat datang era normal baru, semoga dengan pertolongan Allah kita bisa menurunkan angka penularan wabah COVID-19 hingga habis sama sekali dan cepat pulih kembali. ***