KATANYA TUNTAS, KOK DIKASIH PR?
Oleh : Fanny Rachmasari, Pelajar SMAN 73 Jakarta, Peserta Pelatihan Penulisan Dakwah untuk Pelajar Angkatan Ke-2, KODI Provinsi DKI Jakarta, 28 Agustus 2018.
Kurikulum 2013 atau yang disingkat dengan Kurtilas adalah program pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Di mana pelajaran harus dituntaskan pada hari itu juga dan guru tidak boleh memberikan pekerjaan rumah. Namun kenyataannya kenapa masih banyak guru yang memberikan pekerjaan rumah kepada para murid? Itulah yang menjadi permasalahan sekarang ini.
Kurikulum 2013 memang menjadi upaya pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan di indonesia, dengan harapan anak-anak di Indonesia dapat berkarakter dan berprestasi. Namun kurikulum ini menuai koversial karena pelajaran yang diberikan dari Kurikulum 2013 per pertemuan harus tuntas dan tidak adanya pekerjaan rumah atau PR. Para murid akhirnya banyak yang memperotes: ‘katanya tuntas, kok dikasih PR?’ Itulah yang membuat kontroversi. Jika tidak ada pekerjaan rumah murid di rumah mengerjakan apa? Main handphone? Mungkin itulah yang membuat guru memberikan PR. Dan mungkin seharusnya jika guru ingin memberikan PR berikanlah PR yang sewajarnya, jangan memberikan PR yang banyak, itulah yang membuat para murid tidak setuju, masih keberatan, dengan Kurikulum 2013. ***