Telaah Buku Saku Haram Memilih Capres Pelanggar HAM Berat”: Menjaga Integritas Moral dalam Pemilihan Presiden
Dalam Forum Komunikasi Bahasa Masail (FKBM), Dr. Ahmad Faqihudin menekankan bahwa pemilihan calon presiden harus dipertimbangkan secara cermat, terutama dalam hal apakah calon tersebut memiliki catatan pelanggaran HAM berat. Ia menjelaskan bahwa dalam pandangan fikih, perbuatan seperti pembunuhan dan penculikan termasuk dalam dosa besar dan merupakan pelanggaran terhadap aturan Tuhan. Hal ini disampaikan olehnya dalam diskusi “Telah Buku Saku Haram Memilih Capres Pelanggar HAM Berat” pada Rabu, 28 Februari 2024 di STAI Al-Aulia Bogor.
Ia menggarisbawahi bahwa pemilihan calon presiden haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip agama dan moralitas, dengan memperhatikan rekam jejak dan integritas calon tersebut. Ia menjelaskan bahaya dari mendukung calon yang terlibat dalam pelanggaran HAM berat, yang dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lanjutnya ia juga mengingatkan bahwa setiap oang harus bertanggung jawab penuh atas pilihannya, bahkan hingga di akhirat. Ia menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi pelanggaran HAM dalam pemilihan pemimpin, dan orang-orang yang memilih calon yang terlibat dalam pelanggaran tersebut juga harus memikul tanggung jawab moralnya.
Meskipun euforia pemilu telah usai ia tidak hanya memberikan arahan politik, tetapi juga mengajak kita semua untuk merenungkan betapa pentingnya menjaga integritas moral dalam setiap langkah kita khususnya untuk pemilu 5 tahun kedepan.
Tidak hanya menjabarkan pandanganya ia juga memberikan contoh tentang bagaimana pemilihan calon presiden yang memiliki rekam jejak pelanggaran HAM berat dapat berdampak buruk bagi masyarakat secara keseluruhan. Ia menekankan pentingnya masyarakat untuk memilih pemimpin yang berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan dan menghormati prinsip-prinsip HAM.
Terakhir Dr. Faqih mengajak seluruh peserta untuk merenungkan tentang tanggung jawab moral dalam proses pemilihan pemimpin, serta mengimbau agar pemilihan dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dalam doanya, beliau berharap agar para pemilih yang memilih calon presiden pelanggar HAM dapat disatukan di akhirat, sementara juga menyerukan kepada semua pihak untuk menjaga integritas moral dalam proses politik.
Paparan yang disampaikan oleh Dr. Ahmad Faqihudin mengajarkan pentingnya menjaga nilai-nilai moral dalam politik dan memilih pemimpin yang berintegritas. Diskusi ini pun memberikan ruang bagi peserta untuk merenungkan peran dan tanggung jawab mereka dalam menentukan masa depan bangsa, dengan harapan akan muncul pemimpin yang dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kontributor: Wiwit Musaadah