Baiat NU & Pengkhianatan: Ngeri!
Oleh: Rakhmad Zailani Kiki
Aktivis NU
Baiat adalah janji setia. Selama hidup, minimal sudah tiga kali saya dibaiat di NU. Di MKNU, di PD/PIW-PKPNU dan di PMKNU.
Ada pertanyaan di baiat: “Ini sumpah siapa?” Saya jawab: “Ini sumpah saya.”
Ditanya lagi: “Bagaimana kalau Anda berkhianat?”
Saya jawab: “Allah akan menghukum saya!”
Setelah baiat, baru saya mikir (harusnya seperti kata Cak Lontong: Mikir dulu!).
Saya mikir tentang konsekuensi pasca baiat, mikir tentang hari-hari saya ber-NU akan saya jalani dalam bidikan azab atau hukuman dari Allah jika saya berkhianat. Khianat itu jika isi baiat tidak saya jalani. Ngeri!*
Saya hanya menatap syahadah hasil pendidikan kaderisasi NU bukan lagi sebagai penghargaan dan kebanggaan, tapi sebagai bukti kontrak hidup ber-NU dan menghidupi NU sampai mati:Tidak ada lagi pintu keluar yang aman dari NU, yang ada hanya pintu keluar ke azab Allah karena dicap sebagai pengkhianat: Ngeri!*