Berita 

Tiga Alasan Utama DPF: Mengapa Kita Dukung Palestina?

Oleh: H Rakhmad Zailani Kiki

Dewan Pengawas Syariah Djalaluddin Pane Foundation (DPS-DPF)

Pertanyaan mengapa kita harus dukung Palestina harus terus dilontarkan kepada kita, bangsa Indonesia, agar tidak lupa dan tidak kendur mendukung perjuangan bangsa Palestina. Dan pertanyaan tersebut juga sebagai penggugah kepada banyak kalangan yang mungkin belum tahu persis terhadap penderitaan bangsa Palestina di bawah penjajahan bangsa Israel. Juga pertanyaan tersebut untuk menggugah atau meluruskan pandangan dari kalangan yang tidak atau belum simpatik bahkan turut mengecam aksi-aksi perlawanan para pejuang Palestina, terutama invasi dan serangan besar-besaran kelompok Hamas yang berada di Gaza ke bangsa Israel pada tanggal 7 Oktober 2023,  tanpa mencari tahu lebih dulu alasan dan latar belakang mengapa invasi dan serangan besar itu terjadi.

Walau kini telah dilakukan gencatan senjata antara kelompok Hamas dengan Israel, namun potensi peperangan bangsa Palestina dengan bangsa Israel masih bisa terjadi lagi dan kita harus tetap berpihak mendukung Palestina sampai bangsa Palestina benar-benar menjadi negara yang merdeka dan berdaulat dengan tiga alasan utama dari Djalaluddin Pane Foundation (DPS-DPF) yang dirangkum dari pelbagai sumber, yaitu:

Pertama, bangsa Palestina satu-satunya bangsa yang masih terjajah di planet bumi

Tahun 2023 ini sudah 75 tahun, sejak Yaum An-Nakbah atau Hari Malapetaka 14 Mei 1948, sebagian bangsa Palestina masih terusir dari tanah airnya dan sebagian lagi harus tetap tinggal di bawah kontrol ketat pemerintah Israel di tanah airnya sendir yang menjadikan bangsa Palestina sebagai satu-satunya bangsa di planet bumi ini yang masih terjajah.

Memang selama ini,  banyak  negara di dunia tidak tinggal diam atas penjajahan dan kekejaman bangsa Israel terhadap bangsa Palestina. Melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sudah ada puluhan resolusi yang sebagian besar adalah mengutuk tindakan bangsa Israel terhadap bangsa Palestina, namun bangsa Israel tidak mau mentaati resolusi tersebut. Bahkan resolusi PPB 181 yang disahkan pada tahun 1947 yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi, namun sampai saat ini belum juga terwujud, bahkan bangsa Israel terus melakukan peluasan tanah jajahannya yang menyisakan dua wilayah kecil di jalur Gaza dan Tepi Barat (West Bank) bagi bangsa Palestina. Ini yang menyebabkan banyak negara di dunia ini marah kepada bangsa Israel yang kemudian tidak mau membuka hubungan diplomatik dengan negara Israel, termasuk negara Indonesia.

Negara dan bangsa  Indonesia sangat anti dengan penjajahan bangsa Israel terhadap bangsa Palestina  karena di Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Alinea Pertama dikatakan, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Sehingga bagi negara dan bangsa Indonesia membela dan mendukung Palestina hingga merdeka merupakan amanat UUD 1945.  Dikarenakan sebagai bangsa yang dulu pernah dijajah, masyarakat Indonesia mengalami penderitaan yang sangat berat. Oleh karena pernah mengalami hal yang sama (dijajah), maka kita harus saling mendukung.

Apalagi pada tanggal 6 September 1944, bangsa Palestina adaalah bangsa pertama di dunia ini yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto. Ini adalah  sebuah momen penting dalam sejarah kedua negara. Pengakuan ini disampaikan kepada dunia oleh mufti besar Palestina bernama Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. Sehingga momen pengakuan ini memperkuat hubungan historis antara Palestina dan Indonesia serta memberikan dukungan moral bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

 

Kedua, di tanah Palestina terdapat tempat suci umat Islam

Al-Quds atau Yerusalem adalah tempat suci umat Islam, tempat Rasulullah SAW melakukan Mi`raj, yang diberkati oleh Allah SWT dan tertera di beberapa ayat Al-Qur’an, di antarnya di surah Saba ayat 18:

‘’Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkah kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.’’

Dan mendatangi Masjid Al-Aqsa di Al-Quds memiliki signifikansi besar dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang disepakati kesahihannya, “Tidak ditekankan bepergian kecuali kepada tiga Masjid: Masjidilharam, Masjid Al-Aqsa dan Masjid Nabawi.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Meskipun situasinya tidak stabil, hal ini menunjukkan pentingnya mempertahankan hak dan keberkahan tempat suci dalam agama, meskipun dalam kondisi sulit. Menghadiri Masjid Al-Aqsa di Al-Quds mengajarkan umat muslim tentang kesabaran, keteguhan, dan keberanian dalam menjaga nilai-nilai agama, meskipun di tengah tantangan dan konflik.

 

Ketiga, masih terjadinya kemungkaran

Sebagai umat Islam, kita diharuskan untuk mencegah atau mengubah kemungkaran seperti yang terjadi terhadap bangsa Palestina sampai saat ini.   Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Dalam mencegah kemungkaran, jika kita belum mampu mengubahnya dengan tangan kita atau turun langsung ke medan konflik untuk menjadi pejuang membela bangsa Palestina, maka gunakanlah lisan kita dan semua potensi dan semua yang ada dari diri kita untuk membantu perjuangan bangsa Palestina seperti melakukan aksi massa, doa massal, memboikot produk-produk dari bangsa Israel atau produk-produk yang mendukung bangsa Israel atau melakukan serangan ke akun-akun medsos tentara Israel agar mereka tidak ikut memerangi bangsa Palestina. Namun jika kita tidak mampu juga, maka bantulah dengan qalbu kita, melalui doa yang tersirat dan itu selemah-lemahnya bantuan, selemah-lemahnya iman.

Akhir kalam,  dukungan kita, sekecil apapun, sangat berarti bagi bangsa Palestina, mari salurkan bantuan kita ke Djalaluddin Pane Foundation (DPF) dengan menghubungi nomor HP WA 0852-3456-7951 sampai bangsa Palestina terlepas dari penjajahan dan menjadi negara yang berdaulat di tanahnya sendiri.

Sumber tulisan: Dari pelbagai sumber

 

Related posts