Magnet Spiritual
Oleh: Latif HATAM
Metode lain agar spiritualitas kerja lestari dalam diri kita adalah dengan menggunakan spirituality magnet atau magnet spiritual.
Magnet spiritual adalah kemampuan mendatangkan ulang rasa spiritual dan menerapkannya pada pekerjaan. Kenapa? Karena We respond not to the reality but to the memory of the reality (Selama ini kita merespon bukan kepada realitas, tetapi kepada ingatan dari realitas tersebut). Selain itu, dalam kehidupan kita sehari-hari kita seringkali menjalankan sesuatu karena pengkondisian masa lalu dan tidak pernah kita pertanyakan sehingga kualitasnya menjadi itu-itu saja. Kita pasrah dengan pengkondisian masa lalu dan menjadi manusia robot. Hal ini terjadi di rumah, di kantor, di sekolah dan di setiap aspek kehidupan kita. Kita seringkali melakukan sesuatu karena memang sudah begitulah kebiasaannya. Bahkan dalam cara pikir pun hal ini terjadi. “Saya ini seringnya cepat putus sehingga mudah marah, jadi jangan buat sesuatu yang bisa meledakkan saya” atau “Saya tak bisa pegang uang, kalau ada uang di tangan pasti cepat habis. Ada saja alasan untuk keluarkan uang saat saya pegang uang banyak” adalah beberapa contoh pengkondisian pikiran yang telah menjadi keyakinan dalam diri seseorang. Ada banyak sekali contoh seperti di atas dalam kehidupan kita. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Manusia dalam bertindak dipengaruhi 88% oleh subconscious (alam bawah sadar). Ibarat gunung es, alam bawah sadar sesungguhnya lebih besar daripada alam sadar. Contoh seseorang yang sedang duduk melihat album foto. Dalam album tersebut ada foto saat ia sedang bulan madu dengan istri. Ada foto saat ia sedang umrah, ada juga foto saat ia sedang mencium kening ibunya. Dan ciuman itu adalah ciuman terakhir karena setelah itu ibunya dikubur. Dan foto-foto lainnya.
Saat ia melihat foto bulan madu, ia tersenyum. Ia ingat betapa bahagianya ia saat bulan madu. Saat melihat foto itu pun ia menjadi bahagia. Sebaliknya saat ia melihat foto ibunya yang sudah dikafani, ia menjadi sedih. Lain lagi saat ia melihat foto umrah, ia merasa memperoleh rasa spiritual.
Realitas yang ada adalah orang tersebut sedang duduk melihat foto. Namun kondisi batin nya tergantung memori yang dia akses kembali. Ia lebih merespon memori di balik realitas tersebut. Ia telah memanggil memori alam bawah sadarnya. Sebelum pembahasan lebih lanjut, kita pahami dulu apa itu kesadaran, tingkat kesadaran dan alam bawah sadar?
Kesadaran
Secara bahasa, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.
Ada dua macam kesadaran, yaitu: Pertama, Kesadaran Pasif. Kesadaran Pasif adalah keadaan seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal. Contoh: Seorang pekerja di bidang produksi melakukan proses produksi karena mendapat perintah atasan dengan spesifikasi dan kualitas produk yang telah ditetapkan; dan Kedua, Kesadaran Aktif. Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan. Contoh: Seorang pekerja mendapat perintah dari atasannya untuk memodifikasi mesin produksi yang belum ada di perusahaan dan belum tersedia di pasar. Ia kemudian berinisiatif mencari informasi ke luar perusahaan untuk memenuhi pemintaan atasannya.
Tingkatan Kesadaran
Sigmund Freud, pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi, mengibaratkan tingkat kehidupan mental manusia seperti gunung es yang terapung di samudera; yang nampak hanya sebagian kecilnya saja, sedangkan lainnya ada di dalam lautan. Bagian di dalam lautan merupakan pikiran manusia yang merupakan bagian ketidaksadaran mental berupa pikiran kompleks, perasaan dan keinginan-keinginan bawah sadar. Sedangkan bagian yang nampak di permukaan adalah bagian kesadaran.
Dalam metafora “gunung es” yang terkenal dengan “the iceberg”, Freud mengatakan bahwa meskipun alam bawah sadar adalah bagian yang luput dari pengelihatan dari keberadaannya seringkali tidak disadari, justru ia merupakan gudang konflik-konflik terpendam yang akan mempengaruhi perilaku individu.
Menurut Freud, kehidupan mental dibagi menjadi dua tingkatan, alam bawah sadar (unconscious) dan alam sadar (conscius). Alam bawah sadar ternyata memiliki cabang lagi yaitu, alam bawah sadar yang sesungguhnya dan ambang kesadaran (preconscious). Tiga tingkatan kehidupan mental ini digunakan untuk menentukan proses maupun lokasi suatu peristiwa. Ketika Freud membahas tentang alam bawah sadar, yang dimaksudkan adalah sebagai proses-proses yang tidak kita sadari namun melandasi perilaku dan sikap kita terhadap peristiwa tertentu.
Perkembangan berikutnya, beberapa ahli kemudian membagi tingkatan kesadaran manusia dalam tiga bagian , yaitu pikiran sadar, alam bawah sadar, dan suprasadar.
Pikiran Sadar
Pikiran sadar adalah tingkatan normal dari kesadaran kita yang hanya mewakili sebagian kecil dari seluruh kesadaran. Pikiran sadar dapat diumpamakan seperti pulau kecil di tengah lautan yang luas. Pikiran sadar yang hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh kekuatan jiwa kita inilah yang kita gunakan untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Alam Bawah Sadar
Alam bawah sadar merupakan bagian yang tersembunyi namun dominan dari seluruh kekuatan jiwa manusia. Alam bawah sadar dapat diumpamakan seperti lautan luas yang berada di sekeliling pulau kecil dari perumpamaan pikiran sadar tadi. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa alam bawah sadar merupakan bagian terbesar dari kekuatan jiwa kita. Sayangnya, alam bawah sadar tidak mudah dikendalikan dengan cara biasa seperti halnya kita menggunakan pikiran sadar. Namun demikian alam bawah sadar itu memang benar-benar ada dan aktif. Keberadaan dan aktifitas alam bawah sadar bisa diketahui dari berbagai hal yang salah satunya adalah peristiwa mimpi. Mimpi adalah aktifitas alam bawah sadar karena di saat tidur pikiran sadar kita non aktif. Keberadaan alam bawah sadar juga bisa dipahami dari berbagai gangguan mental yang berat seperti phobia dan trauma. Gangguan mental seperti itu sukar dilawan oleh pikiran sadar dari orang yang bersangkutan karena gangguan mental tersebut sudah tertanam di alam bawah sadar dan menjadi kekuatan negative yang dominan.
Suprasadar
Suprasadar adalah kesadaran tinggi yang dapat diumpamakan seperti langit di atas kita pada malam hari, yang dihiasi oleh cahaya jutaan bintang yang mencerahkan.
Seperti kita ketahui bahwa bintang-bintang di langit hanya bisa dilihat di malam hari yang gelap. Kita tidak bisa melihat bintang di siang hari, karena saat itu matahari bersinar terang. Dalam hal ini matahari adalah perumpamaan dari ego dan perasaan kita yang mengaburkan kesadaran suprasadar dari langit mental kita. Namun suprasadar selalu bersama kita.
Suprasadar adalah kondisi mental yang sangat positif. Sesuai dengan namanya suprasadar berada di atas tingkatan normal kesadaran kita. Salah satu contoh dari situasi suprasadar adalah ketika seseorang berada dalam situasi yang sangat tenang di saat sedang khusyuk beribadah atau berdo`a yang saat itu kondisi ego sedang mereda.
Dalam kondisi tersebut suprasadar mendatangkan penglihatan dan inspirasi yang lebih dalam, mendapat ide atau ilham, kedekatan dengan Tuhan, dan gejala spiritual lainnya yang bersifat positif. Hal penting yang perlu disadari adalah semakin tinggi ego seseorang, ia akan semakin sulit mencapai supra sadar. Dia juga akan sulit untuk dekat dengan Tuhan.
Suprasadar dapat dicapai oleh seseorang dengan menggunakan metode khusus yang membuatnya mampu mengolah kesadaran dan bawah sadarnya untuk mencapai suprasadar tersebut. Salah satu metode khusus tersebut adalah dengan melakukan dzikir. Untuk mencapai suprasadar kita harus memahami dulu sifat-sifat alam bawah sadar. Dengan memahami alam bawah sadar kita akan dapat mengetahui cara mencegah gangguan mental di dalamnya. Kita juga akan mengetahui cara mengembangkan kekuatan alam bawah sadar menjadi kekuatan positif yang bersifat suprasadar.
Sifat-sifat Alam Bawah Sadar
Ada empat sifat-sifat alam bawah sadar, yaitu:
Pertama, menyimpan kekuatan atau kemampuan yang luar biasa. Kekuatan supranatural yang dimiliki seseorang sejak lahir atau tanpa belajar, berasal dari alam bawah sadar. Kemampuan luar biasa yang muncul tiba-tiba dalam situasi tertentu, juga berasal dari alam bawah sadar. Misalnya seorang olahragawan yang staminanya menjadi kuat luar biasa karena pengaruh sugesti dari para suporternya.
Kedua, menyimpan segala pengalaman hidup sejak lahir sampai meninggal. Pengalaman manis atau positif akan tersimpan di alam bawah sadar dan menyebabkan alam bawah sadar menciptakan kondisi kejiwaan yang tenang dan bahagia. Pengalaman pahit atau negatif juga akan tersimpan di alam bawah sadar dan menyebabkan alam bawah sadar menciptakan kondisi kejiwaan yang tidak tenang, dan adanya berbagai gangguan mental. Perlu diketahui bahwa gangguan mental yang sudah tersimpan di alam bawah sadar akan kuat luar biasa dan sukar disembuhkan. Hal ini disebabkan kekuatan alam bawah sadar bekerja secara negative sesuai dengan pengalaman negatif yang tersimpan di dalamnya.
Ketiga, memberi energi untuk bekerjanya organ-organ tubuh penting yang berjalan secara otomatis seperti jantung, paru-paru, pencernaan, dan lain-lain. Oleh karena itu bila gangguan mental tersimpan di alam bawah sadar, maka energi alam bawah sadar yang mengalir ke organ-organ tubuh penting tersebut juga akan mengalami gangguan. Misalnya gangguan jantung, gangguan pencernaan, dan lain-lain. Penyakit-penyakit seperti ini disebut sebagai psikosomatis yang artinya adalah penyakit pada fisik yang yang disebabkan oleh gangguan mental.
Keempat, alam bawah sadar sukar dikendalikan kecuali dengan cara khusus seperti sugesti, meditasi, tafakur, berdoa dan beribadah dengan khusuk.
Cara Mencegah Gangguan Mental di Alam Bawah Sadar
Setelah memahami sifat-sifat alam bawah sadar, sekarang marilah kita membahas cara mencegah gangguan mental di alam bawah sadar yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pertama, mencari pengalaman hidup yang positif. Pengalaman hidup yang positif adalah pengalaman hidup yang bisa membentuk kekuatan alam bawah sadar menjadi kekuatan yang dominan secara positif dan mendorong seseorang untuk berbuat baik, kreatif, produktif dan bermanfaat.
Kedua, salah satu contoh pengalaman hidup yang positif adalah pendidikan agama. Pendidikan agama akan menanamkan iman yang kuat di alam bawah sadar sehingga seseorang akan selalu terdorong untuk berbuat baik. Contoh lainnya adalah pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, pendidikan non formal yang berbentuk ketrampilan, dan pengalaman hidup lainnya yang bermafaat.
Ketiga, menghindari pengalaman negatif yang tidak perlu seperti pertengkaran di dalam keluarga atau permusuhan di lingkungan kerja yang menyebabkan timbulnya ketidaktenangan yang berlarut-larut.
Keempat, menghadapi pengalaman negatif dengan sikap positif. Pengalaman negatif bisa menimbulkan dampak positif jika seseorang mampu bersikap positif terhadap pengalaman negative yang dialamimya. Misalnya, seseorang yang mengalami musibah. Jika ia bereaksi positif dengan tabah dan sabar, berdoa, dan berikhtiar, maka musibah tersebut justru akan membuat alam bawah sadarnya menjadi positif di mana orang tersebut akan menjadi pribadi yang tabah, sabar, dan percaya diri.
Kelima, memberikan sugesti positif terhadap diri sendiri. Memberi sugesti terhadap diri sendiri artinya adalah mempengaruhi diri sendiri dengan menanamkan keyakinan positif. Di dalam kehidupan sehari-hari ada kalanya seseorang mengalami gangguan mental seperti mudah cemas, tidak percaya diri, dan lain-lain. Gangguan mental seperti itu dapat dicegah dengan memberi sugesti positif terhadap diri sendiri agar orang tersebut lebih meyakini kapasitas dirinya. Sugesti terhadap diri sendiri bisa dilakukan dengan mengucapkan kalimat sugestif di dalam hati secara berulang-ulang. Misalnya seorang pelajar yang sering cemas menghadapi ujian bisa mengucapkan kata-kata sugestif secara berulang-ulang di dalam hati: Saya sudah belajar, saya pasti bisa menghadapi ujian.
Keenam, melakukan dzikir. Metode ini akan akan mempositifkan dominasi kekuatan alam bawah sadar dalam waktu relatif sangat singkat. dzikir juga mampu menghilangkan gangguan mental yang berat seperti seperti mudah cemas, trauma, phobia, dan lain-lain dalam waktu relatif cepat. Walau gangguan mental tersebut sudah tertanam di alam bawah sadar dalam waktu.
Ketujuh, mengingat kembali pengalaman spiritualnya. Mungkin pengalaman spiritualnya saat sedang umrah, atau sedang dihadapan guru spiritualnya, atau sedang membaca al-Qur’an sendirian di tengah malam, atau sedang qiyamul lail di kamar atau bahkan saat memiliki pengalaman yang mendekati kematian (near death experience). Saat sudah ingat pengalaman spiritual itu, teruslah tingkatkan penjiwaan terhadap pengalaman tersebut. Ketika anda benar-benar merasakan rasa spiritual tersebut, bawalah rasa spiritual tersebut dalam kerja anda. Apa yang terjadi? Ya, tentu akan muncul berbagai perasaan atau kondisi yang muncul saat anda bekerja dengan perasaan spiritual tersebut. Antara lain akan muncul:kesabaran, keikhlasan, ketentraman, kebijaksanaan, keberanian, keberpihakan kepada kebenaran, dan lain-lain.Sesungguhnya kita memiliki begitu banyak sumber-sumber dalam memori kita. Tinggal bagaimana kita mengelolanya. Kita bebas memilih ingin mengakses memori yang mana?
Magnet Spiritual: Cara Mendatangkan Ulang Rasa Spiritual
Lalu, bagaimana cara seseorang mendatangkan ulang rasa spiritual tersebut? Caranya ada tiga yaitu: Pertama, dengan mengakses pengalaman spiritual tertentu; kedua, setelah mengakses pengalaman spiritual tersebut, kemudian memperkuatnya (amplify) sepuluh kali lebih kuat, seratus, kali lebih kuat, dan seterusnya kepada kondisi yang terkini: dan ketiga, setelah pengalaman spiritual tersebut sudah kuat, maka yakini bahwa pengalaman spiritual tersebut akan berpengaruh kepada kehidupan di masa depan.
Walaupun metode di atas dapat menjadi magnet spiritual, namun hanya bersifat permanen. Agar dapat bersifat permanen, metode di atas perlu dilengkapi dengan menitik beratkan pada penggunaan Akivitas Mental Internal, yaitu berupa pembersihan dan pengoptimalan fungsi qalbu sebagai pusat kecerdasan, yaitu melalui kegiatan dzikir. ***