Gus Idris Al-Marbawy Tersangka, Ini Penjelasannya!
KLASIKMEDIA.COM, JAWA TIMUR- Kasus video YouTube Gus Idris yang sempat menghebohkan masyarakat, khsusnya warga NU, berujung pada peneteapan Gus Idris sebagai tersangka. Berbagai upaya telah dilakukan Gus Idris untuk menyelesaikan persoalan hukumnya. Wartawan Klasikmedia.com berkesempatan mewawancarai Gus Idris (Ahad, 11/07/2021) tentang status tersangkanya ini. Berikut isi wawancaranya.
Assalaamu`alaikum, apa kabar, Gus Idris?
Alhamdulillaah, sehat. Semoga saudara-saudara kita, guru-guru kita, khususnya parai kyai-kyai NU, habib-habib NU, mudah-mudahan terus diberikan kekuatan dan kesehatan sehingga beliau-beliau ini dapat selalu membimbing kami.
Bagaimana dengan kasus video Gus Idris tertembak?
Oh iya, jadi begini. Saya ini tidak pernah ngaku tertembak. Saya tidak pernah membuat konten video judulnya ulama tertembak. Gus Idris tertembak. Saya waktu itu hanya bikin konten video judulnya Nyai Ronggeng. Memang di dalam video itu seperti ada suara tembakan. Tetapi demi Allah, Billaahi, Wallaahi, saya tidak pernah mengaku atau membangun opini saya tertembak.
Lalu siapa yang membuat judul video Gus Idris tertembak?
Lah itu saya tidak tahu. Siapa yang motong video saya, lalu kemudian dibangun narasi seorang ulama tertembak, Gus Idris tertembak. Sampai detik ini saya tidak tahu.
Apa benar Gus Idris sebaga tersangka atas kasus video tersebut?
Iya. Dan Alhamdulillaah, ini semua ujian dari Allah. Saya sebagi warga negara yang baik, sebagai umat Islam, sebagai kader NU, saya menerima keputusan apapun yang menjadi keputusan kepolisan. Karena kepolisian adalah wakil dari pada negara. Dan setelah ditetapkan jadi tersangka, saya cuma bisa berucap Alhamdulilaahi Rabbil `Aalamiin.
Kok, Gus Idris mengucapkan Alhamdulillaah?
Iya iya dong. Kita itu jangan bersyukur kepada Allah ketika diberi kenikmatan. Ketika kita diberi ujian oleh Allah, maka kita juga harus terima dengan mengucap Alhamdulillaahi Rabbil `Aalamiin.
Lalu apa yang dilakukan Gus Idris setelah dijadikan tersangka?
Pertama, saya sudah tabayyun , sudah klarifikasi ke kyai-kyai NU. Baik di ranting NU, di MWC NU, di PCNU Kabupaten Malang, di PWNU Jawa Timur kami bertemu KH Marzuki Mustamar juga. Kemudian kami bisa silaturrahim ke PBNU, bertemu Romo KH Said Aqil Siroj. Alhamdulillaah, klarifikasi kami diterima oleh Romo KH Said Aqil Siroj. Bahkan kami juga dinasehati beliau agar ke depan lebih berhati-hati dan lebih baik. Saya juga sudah silaturrahim dengan beberapa kyai dan alim ulama lainnya, termasuk guru-guru ngaji saya. Kemudian dengan pelapor, Mas Mubarok, saya juga telah berhubungan baik, semakin erat, karena kami semua dilahirkan dari rahim NU. Mungkin inilah cara Allah SWT mempertemukan saya dengan Mas Mubarok. Saya lahir dari keluarga NU, Abah saya mantan Banser, Ketua GP Ansor di tingkat anak cabang Ngujum, Kabupaten Malang dua periode. Ciri khas kyai NU itu kalau kita adalah kesalapahaman, lalu kita minta maaf ke kyai NU tersebut ya dimaafkan.
Harapan Gus Idris saat ini bagaimana?
Siapa sih yang tidak berharap, seperti saya ini, agar kasus ini bisa selesai dengan damai, dengan ukhuwah Nahdliyyah, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah. Semua orang kepingin hidupnya itu kan tidak menghadapi ujian-ujian. Apalagi saya sama sekali tidak pernah melakukan dari ujian yang saya dapatkan dari kasus video tersebut. Tetapi saya serahkan sepenuhnya kepada Bapak Kapolres Malang yang baru. Mohon maaf bapak, saya ucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Bapak sebagai Kapolres Malang. Semoga Bapak selalu senantiasa dalam keadaan sehat walafiat dan bisa menyelesaikan masalah demi masalah, termasuk masalah saya ini. Karena bagaimana pun polisi adalah alat negara yang ditugaskan untuk menegakkan hukum. Dan paling penting polisi dalam motonya adalah mengayomi dan melindungi.
Baik-baik, luar biasa, Panjengan Gus Idris!
Enggaklah. Semua sebenarnya hampir sama. Justru dalam ujian ini saya bisa bertemu dengan Romo Kyai Said Aqil Siroj, Kyai Marzuki Mustamar dan Kyai Umar. Dan yang luar biasa, saya bisa dipertemukan dengan Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara, BKN, yaitu, Muhamamd Rofi`i Mukhlis. Beliau ini kalau bantu orang itu maa sya Allaah, ikhlasnya luar biasa.
Apa Komen terakhir Gus Idris?
Apa sih yang tidak bisa diselesaikan di dunia ini? Saya percaya kepada bapak Kapolres Malang, kepada bapak Kapolda Jawa Timur. Saya percaya kepada beliau-beliau ini. Karenanya, saat saya ditetapkan sebagai apapun, sebagai tersangka, saya terima. Saya terima. Tidak ada sedkit pun saya dendam, marah; tidak. Saya akan patuh kepada hukum karena saya berwarga negara Indonesia, dan saya adalah warga NU. Sekian dari saya, Idris Al-Marbawy. Sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada keluarga besar warga Kabupaten Malang, Malang Raya, jika ada berita yang kurang berkenan tentang saya di hati panjengan sedoyo walaupun saya tidak melakukan yang dituduhkan kepada saya melalui video tersebut. Saaya mohon maaf sebesar-besarnya, matursuwun, kepada para kyai, matursuwun kepada para habib. Wallaahu muafiq ilaa aqwamiththaariq. Wassalaamu`alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. *