Artikel 

Seberapa Penting Anda Tahu tentang Orientasi Seksual Menyimpang dan Fetish?

Oleh: Rakhmad Zailani Kiki

Penemu dan Trainer Kuantum Jodoh

 

Diklat Kuantum Jodoh Angkatan Ke-10 tahun 2020 tadi siang (Ahad, 14 Juni 2020) kembali diselenggarakan melalui kegiatan webinar Zoom Cloud Meetings bekerjasama dengan HATAM. Diklat Kuantum Jodoh sudah saya selenggarakan sejak tahun 2010, sudah sepuluh tahun, awalnya bernama Diklat Ta`aruf. Namun, seiring waktu dan ilmu serta pengalaman yang bertambah banyak, lahirlah sebuah konsep yang saya namakan Kuantum Jodoh. Salah satu materi yang saya sampaikan di Diklat Kuantum Jodoh Angkatan Ke-10 adalah tentang orientasi seksual menyimpang dan fetish. Mengapa materi ini saya sampaikan? Seberapa pentingkah?  Simaklah beberapa kisah nyata yang saya alami.

Sebagai konsultan perjodohan, saya pernah diminta oleh seorang perempuan untuk ditaarufkan kepada sosok laki-laki yang dia kenal dari media sosial, waktu itu menggunakan Blackberry Messenger (BBM).  Saya minta nomor HP BBM si lelaki tersebut. Kemudian, saya ajak bicara.  Intinya, si lelaki ini ingin taarufan Via BBM untuk menjejaki kemungkinan memperistri si perempuan tersebut. Lalu, saya mengizinkan si pria ini untuk taarufan dengan si perempuan melalui BBM.

Beberapa minggu kemudian, si perempuan mengadu kepada saya jika si pria sering sekali mengirim teks BBM dengan kalimat-kalimat mesum. Lalu, saya bilang ke si perempuan,” Itu fetish, segera kamu akhiri ta`arufnya, jangan hubungi dia lagi!”

Si perempuan itu tanya,” Apa itu fetish, Ustadz?”

Saya jawab, “ Itu kepuasaan seksual yang didapat dari fantasi seksual yang dia lakukan sendiri tanpa kamu sadari, karena kamu korbannya, itulah fetish. Tapi, untuk kasus ini, Fetishnya melalui teks kalimat-kalimat mesum yang dia kirim ke kamu!”

Ada puluhan jenis fetish, dan Ini  baru kasus fetish. Belum lagi kasus-kasus orientasi seksual yang menyimpang. Seperti contoh:  Suatu hari, ada seorang perempuan muda, Muslimah, datang ke kantor saya menangis dan minta bantuan ke saya karena ternyata suaminya adalah biseksual: suka berhubungan seks dengan perempuan dan juga dengan pria Dia tunjukkan foto-foto sebagai bukti yang menunjukkan, maaf, alat kelamin suaminya dimasukkan ke dubur seorang pria.  Dia kenal suaminya melalui media sosial, Facebook. Karena dia sudah cukup tua, keluarganya sudah mendesak dia untuk menikah, maka tanpa mengenal lebih dalam tentang pribadi si pria ini, dia terima saja ajakan nikah si pria yang ternyata memiliki orientasi seksual yang menyimpang.

Ada lagi, kasus seorang perempuan muda Muslimah yang dinikahi oleh sorang pria yang ternyata gay, hanya suka dan berhubungan seksual dengan pria. Malam pertama setelah menikah, si perempuan tidak digauli dan paginya ditinggal kabur.Perempuan muda Muslimah ini datang ke saya untuk dicarikan jodoh setelah dicerai oleh suaminya yang gay ini. Dari hasil riset saya,  Jumlah gay, lelaki suka lelaki (LSL), di kota besar seperti Jakarta berkembang pesat. Saya pernah menulisnya di Harian Republika dengan judul Jakarta Darurat Gay! . Tulisan ini dapat dibaca di internet, cukup ketikan di Google Search judulnya (Jakarta Darurat Gay!) maka muncul link tulisannya.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan perempuan atau lelaki dalam  mendeteksi penyimpangan orientasi seksual dan fetish ini menjadi tantangan bagi saya untuk terus mengedukasi para jomblowan dan jomblowati tentang pentingnya memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang macam ragam orientasi seksual dan fetish ini dan tidak segan-segan untuk konsultasi dengan saya di Kuantum Jodoh karena salah mendeteksi, salah pilih, menyesal tiada guna! ***

Related posts