Silaturrahim, Klarifikasi dan Minta Maaf Gus Idris Al-Marbawy ke Kyai-Kyai NU
KLASIKMEDIA.COM, JAWA TIMUR- Persoalan hukum yang menjerat Gus Idris Al-Marbawy untuk kasus video yang diviralkan di media sosial YouTube mulai menemui kejelasan, dan Gus Idris mulai mendapat dukungan dari kyai-kyai NU. Wartawan Klasik Media berkesempatan mewawancarai Gus Idris Al-Marbawy atas perkembangan kasusnya ini (Minggu, 27/06/2021).
Assalamu`alaikum. Apa kabar, Gus?
Alhamdulillaah, kabar saya baik.
Ada info kalau proses hukum video Gus yang dipersoalan akan dihentikan dan berakhir damai. Bagaimana ceritanya?
In sya Allaah, mohon doanya. Inilah cara Allah, ketetapan Allah agar kasus hukum yang menjerat saya sudah mulai menemui kejelasan, dan doakan saja dapat berakhir dengan baik. Kebaikannya bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk masyarakat, terutama kalangan Nahdliyyin. Saya sudah mendapatkan kejelasan bahwa video saya tentang Nyi Ronggeng ternyata dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menjerat saya secara hukum. Judul video yang diberikan oleh oknum tersebut adalah tentang penembakan seorang kyai, padahal judul itu bukan dari saya.
Apa langkah Gus untuk mengklarifikasinya?
Karena video tersebut sangat meresahkan warga Nahdliyyin, saya berusaha melakukan silaturrahim untuk melakukan klarifikasi sekaligus minta maaf atas keresahan yang ditimbulkan dari video tersebut ke kyai-kyai dan pengurus NU dari tingkat ranting sampai ke PBNU. Saya menemui dr. Umar, Ketua PCNU Kabupaten Malang, Beberapa hari lalu, saya juga menemui Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar di rumahnya, ditemani istri dan orang tua saya. Bahkan sampai tiga kali kali saya menemui KH Marzuki Mustamar. Yang lebih mengesankan dengan adanya kasus atas kekhilafan saya ini, Alhamdulillaah, di luar dugaan Allah mentakdirkan saya bisa silaturrahim, sowan, sungkem ke Romo KH Said Aqil Siroj, beliau adalah Ketua Umum PBNU sekaligus guru kita sebagai warga NU. Saya diterima satu jam oleh KH Said Aqil Siroj. Dan saya betul-betul bahagia bisa silaturrahim dengan para kyai NU ini, apalagi klarifikasi dan permohonan maaf saya diterima oleh beliau-beliau ini.
Gus, saya dapat kiriman video. Pengajian Gus sekarang ada sholawat An-Nahdliyyah dan Syubbanul Wathon atau Yalal Wathon ya?
Oh iya, Alhamdulillaah karena memang saya yang juga bagian dari jam`iyah Nahdlatul Ulama tentu mengumandangan sholawat An-Nahdliyyah, menyanyikan Syubbanul Wathon atau Yalal Wathon, dan lain-lain di tempat saya, di pengajian saya, untuk mendapatkan keberkahan.
Bagaimana dengan pelapor kasus Gus, yaitu Mas Mubarok Apa dia sudah memaafkan juga?
Saya sudah bertemu dengan Mas Mubarok selaku pelapor di rumah Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Saya juga bertemu pelapor di Kantor PCNU Kabupaten Malang, dimediasi oleh dr. Umar dan disaksikan Pengurus Ranting NU Babadan dan Pengurus MWC NU Ngujum Alhamdulillaah, kami sudah salam-salaman. Namun memang, saya belum mendapat kabar bahwa laporannya di kepolisian sudah dia cabut. In sya Allaah, doakan agar segara dicabut karena dia sudah memaafkan saya.
Apa harapan Gus atas kasus ini?
Saya berharap ini menjadi pelajaran terakhir bagi saya pribadi. Semoga ke depan, dalam berdakwah, saya lebih mengedapankan akhlaqul karimah dan pendidikan yang baik melalui medsos, terutama di YouTube, di channel saya. *