Artikel 

Terapi Pornografi dalam Perspektif Alquran

Oleh: Wahyu Misbach

Penulis adalah Dosen Tetap STAI PTDII

Abstrak

Pornografi adalah penyakit  yang menyerang manusia tanpa memandang apa dan siapa mereka. Dan yang diserang adalah bagian tervital dari organ tubuh manusia yaitu otak. Kerusakan otak akibat pornografi lebih dahsyat dibandingkan kerusakan otak akibat narkotika. Pornografi merusak lima titik otak manusia sedangkan narkotika hanya tiga titik sehingga dampak yang ditimbulkannya lebih berbahaya. Sayangnya kebanyakan masyarakat belum mengetahui bahaya ini akibatnya mereka para pecandu pornografi tidak menyadari bahwa mereka menderita sakit parah. Perlu ikhtiar ekstra untuk mengkampanyekannya. Terapi untuk para pecandu pornografi pun menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dirumuskan karena begitu sulitnya mengucapkan sayonara kepada barang haram yang satu ini. Alquran dengan segala kegungan dan kemukjizatannya bisa menjadi theraphy alternatif bahkan alternatif utama karena dia adalah syifa (obat atau penawar) dari segala macam penyakit selama mereka mau berhijrah dan memenuhi persyaratan yang ditegaskan Alquran.

Kata Kunci: Pornografi, Islam, theraphy, Alquran.

Pendahuluan

Pornografi berkembang pesat di Indonesia seiring dengan pertumbuhan teknologi selama tiga dekade terakhir. Kebebasan pers dan berekspresi sejak era reformasi  telah disalahgunakan oleh sebagian orang untuk meraih keuntungan melalui industri pornografi dan perilaku bebas lainnya. Akibatnya anak-anak atau remaja adalah yang paling mudah terkena dampaknya.  Indonesia masih menjadi surga pornografi karena semakin banyaknya konten negatif yang mudah diakses sementara kontrol terhadap konsumen semakin sulit. Penegakan hukum terhadap kasus pornografi juga dinilai masih lemah.

Ada tiga alasan kenapa pornografi berbahaya, yakni ideologi desakralisasi seks, menimbulkan efek negatif pada fisik dan psikis, serta penyebarannya melalui media yang semakin masif. Alasan pertama menyebabkan hancurnya lembaga pernikahan. Kemudian tidak ada lagi anggapan bahwa seks hanya boleh dilakukan dalam ikatan pernikahan,

Pornografi juga berdampak buruk pada perkembangan otak manusia. Manusia akan kehilangan fungsi otak yang dapat membedakan kebaikan dan keburukan. Selain itu, pornografi juga dinilai menjadi pintu masuk LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) semakin masif. Dampaknya, pornografi menjadi sarana LGBT menjadi lumrah dan dianggap biasa. Pecandu pornografi juga mudah menjadi LGBT sebagai konsekuensi dari eskalasi.

Pornografi adalah  penyakit akut yang menyerang segala lapisan masyarakat, menurut dokter ahli bedah saraf asal amerika, Dr. Donald L. Hilton Jr, MD. jika pecandu pornografi otaknya dilakukan serangkaian pemotretan dengan bantuan magnetic resonan image, kerusakan otak seorang pecandu sama seperti kerusakan otak akibat kecelakaan dan bahkan lebih parah dari pada kerusakan akibat napza. Hal ini ia jelaskan karena kerusakan otak akibat pornografi sendiri terjadi di lima bagian otak, sedangkan napza hanya menyerang tiga bagian.

Alquran mempunyai banyak nama yang menunjukkan atas keutamaan, kagungan dan manfaatnya bagi manusia. Salah satu nama itu adalah al-syifa yang berarti obat, penawar atau penyembuh.  Berdasarkan nama tersebut maka Alquran di samping sebagai sebuah bacaan yang bisa mendatangkan pahala juga berfungsi sebagai obat penawar atas segala macam penyakit baik medis maupum non medis. Allah berfirman :

ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً

Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).

Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Beliau berkata:

ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ

“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yanh shahih dan masyhur” (Tafsir Adhwaul Bayan).

Berikut kisah pengobatan penyakit fisik/jasmani dengan menggunakan Al-Fatihah. Kisah ini berasal dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang sedang mengobati dengan membacakan bacaan ruqyah kepada orang yang hampir lumpuh karena terkena sengatan kalajengking. Beliau menggunakan Al-Fatihah sebagai bacaan ruqyah dan ternyata atas izin Allah hal tersebut berhasil menyembuhkannya.

Berikut kisahnya dalam hadits,

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻯِّ ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻓﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻤَﺮُّﻭﺍ ﺑِﺤَﻰٍّ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻴَﺎﺀِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻀَﺎﻓُﻮﻫُﻢْ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﻀِﻴﻔُﻮﻫُﻢْ . ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻫَﻞْ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﺭَﺍﻕٍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﺤَﻰِّ ﻟَﺪِﻳﻎٌ ﺃَﻭْ ﻣُﺼَﺎﺏٌ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻧَﻌَﻢْ ﻓَﺄَﺗَﺎﻩُ ﻓَﺮَﻗَﺎﻩُ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻓَﺒَﺮَﺃَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓَﺄُﻋْﻄِﻰَ ﻗَﻄِﻴﻌًﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﻨَﻢٍ ﻓَﺄَﺑَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺒَﻠَﻬَﺎ . ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺫْﻛُﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .- ﻓَﺄَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻪُ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺭَﻗَﻴْﺖُ ﺇِﻻَّ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ . ﻓَﺘَﺒَﺴَّﻢَ ﻭَﻗَﺎﻝَ ‏« ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺭُﻗْﻴَﺔٌ ‏» . ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺧُﺬُﻭﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻟِﻰ ﺑِﺴَﻬْﻢٍ ﻣَﻌَﻜُﻢْ »

“Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, ‘Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.’ Di antara para sahabat lantas berkata, ‘Iya ada.’ Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Pembesar tersebut pun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, ‘Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?’ Beliau pun bersabda, ‘Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahaya Pornografi

Dr. Donald Hilton Jr, Ahli Bedah Otak dari AS, mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat mata ke otaknya. Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat! Bila kecanduan narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan) mampu merusak lima bagian otak. Dr. Mark Kastelmen penulis buku “The Drugs of The Millenium” memberi nama pornografi sebagai visual crack cocain atau narkoba lewat mata. Kelima bagian tersebut ialah sebagai berikut: 1) Nukleus accumber, menghasilkan dopamin terus menerus. 2) Orbitofrontal, mengatur nilai dan perilaku manusia, jika terjadi kerusakan maka akan terjadi gangguan perilaku. 3) Insula hipocampus, insula mengatur proses nyeri dan emosi dasar seperti marah, takut, jijik dan gembira. Jika terjadi kerusakan akan membuat keseimbangan emosi labil. Sedangkan hipocampus bertanggung jawab atas penyimpanan ingatan, jika terjadi gangguan maka daya ingat menurun. 4) Cerebellum, memelihara gerakan dan keseimbangan tubuh. Dan 5) Gyrus cingulate, mengatur sensor emosi dan perilaku agresif, serta emosi sadar akan panas dan dingin, jika rusak maka perilaku akan cenderung agresif.  Selain itu jika PFC terganggu maka neuro transmiter dan kontrol kemampuannya akan menurun. Dan terjadi penurunan perilaku.

Bagian otak yang paling dirusak adalah pre frontal cortex (PFC) yang membuat seseorang sulit membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. PFC  berperan seperti  pemimpin, ia bertanggung jawab  untuk konsentrasi, memahami benar atau salah,mengatur kepuasan. Mengendalikan diri, berfikir kritis dan merencanakan masa depan. PFC adalah pusat pertimbangan dan pengambilan keputusan, dan  ari segala fungsi dan kegunaan bagian otak tersebutlah pemakalah mengasumsikan bahwa PFC–lah yang dapat membentuk kepribadian maupun perilaku sosial. Tentunya hal tersebut juga di tambah dengan informasi-informasi dari indra dan pengalaman (eksternal). Namun sayangnya PFC  inilah bagian otak yang paling mudah mengalami kerusakan, jika PFC rusak maka rusak pulalah kepribadian seseorang. Kerusakan PFC  dapat di akibatkan oleh beberapa hal seperti benturan fisik, zat kimia seperti NAPZA (Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya), namun kerusakan PFC  terparah disebabkan oleh pornografi yang kini dikenal dengan istilah NARKOLEMA (narkotika lewat mata).

Seorang peneliti yang bergelar Profesor Neourosains di universitas Texas AS. Dia adalah Dr. Fidelma O’leary yang mendapat hidayah masuk Islam karena kebenaran penelitiannya mengenai suplai oksigen ke otak. Hal ini berawal saat dia mengkaji  syaraf-syaraf  di otak manusia, yang membuatnya terpukau adalah ternyata terdapat urat syaraf manusia yang tidak bisa dimasuki oleh darah sebagai pembawa oksigen, sedangkan pada dasarnya semua organ tubuh butuh suplai darah agar dapat bekerja normal.  Setelah melakukan penelitian yang cukup lama akhirnya dia mendapatkan hasil bahwa urat-urat syaraf di otak tidak dimasuki darah kecuali saat seseorang melakukan shalat, yakni dalam kondisi sujud. Ditambah lagi hal itu tidak dapat terjadi di setiap waktu, hanya pada waktu-waktu shalat saja. Dari paparan cerita ini kita dapat menyimpulkan bahwa memang sebenarnya otak sangat membutuhkan darah agar dapat bekerja normal dan tetap bekerja dalam keadaan baik. Kisah ini dikutib dari kabarmakkah.com  meskipun mengambil referensi dari web mungkin tak dibenarkan namun cukup sulit menemukan jurnal maupun riset yang pernah dilakukan dr. Fidelma O’leary. Namun karena banyaknya website dan laman-laman youtube yang menayangkan wawancara kesaksian langsung dengan beliau, maka hal itu juga dapat dikatakan sebagai observasi pengetahuan. Terlebih lagi kisah dari dr, Fidelma O’leay juga telah didokumentasikan saat telah menjadi muslim dan menginjakkan kaki di Mekkah dan Madinah oleh Badan Dokumentasi Internasional National Geograpic.

Dan ternyata dampak menonton film porno tidak hanya merusak otak tapi juga keharmonisan rumah tangga khususnya dalam hubungan suami istri. Efek itu adalah sebagai berikut :

1. Kehilangan gairah seksual

Sebuah studi yang dipublikasikan di Italian Society of Andrology and Sexual Medicine menunjukan bahwa dari 28.000 pria yang dijadikan objek penelitian, kebanyakan menonton film porno sejak muda, sekitar umur 14-20-an tahun.

“Semakin banyak pria muda Italia menderita anoreksia seksual dan tidak mampu ereksi karena penggunaan internet untuk pornografi yang biasanya dimulai saat remaja,” tutur pemimpin studi, Marnia Robinson.

Anoreksia seksual di sini menggambarkan kondisi berkurangnya nafsu atau gairah seksual. Biasanya orang yang sudah mengalami ini takut dengan keintiman, kontak seksual, malu, dan membenci diri sendiri atas pengalaman seksualnya. Robinson sendiri mengatakan penyebab orang jadi suka menonton film porno atau candu dengan pornografi dan mengalami anoreksia seksual adalah masalah fisiologis, bukan psikologis.

2. Disfungsi ereksi

Orang yang kecanduan nonton film porno akan berisiko lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi atau impotensi. Profesor Carlo Foresta, profesor urologi di University of Padua, Italia menemukan bahwa 70% pemuda yang mencari bantuan klinis untuk masalah seksual adalah karena masalah kecanduan pornografi di internet.

“Banyak pria muda berusia 20 tahun atau lebih, tidak bisa mendapatkan gadis dalam dunia nyata, sehingga membuat mereka memiliki kebiasaan menonton film porno atau masturbasi berlebihan,” ujarnya.

Mereka tidak akan pernah terbuka menbicarakan hal ini dengan teman atau rekan kerjanya karena takut akan jadi bahan tertawaan. Tapi ketika ada salah satu dari mereka menceritakan masalahnya dalam forum kesehatan, maka akan banyak balasan dari orang lain yang juga mengalami masalah yang sama,” papar salah seorang partisipan Profesor Foresta.

Menurut Profesor Foresta, impotensi atau disfungsi ereksi terkait dengan pornografi bisa disembuhkan. Akan tetapi dalam masa pemulihan, butuh 4-12 minggu untuk menghindari rangsangan seksual yang intens.

3. Jadi tidak tertarik melakukan hubungan seks di dunia nyata

Dalam studi lainnya, akibat dari kecanduan nonton film porno ialah membuat seorang pria jadi tidak tertarik melakukan seks di dunia nyata. Studi ini menemukan bahwa pornografi bisa membuat pria tidak mendapatkan kegembiraan dengan aktivitas seksual yang nyata dengan pasangannya.

Ini bisa terjadi karena menonton film porno membuat stimualsi dopamin terjadi secara terus menerus. Akibatnya, otak kehilangan kemampuan untuk merespons tingkat dopamin yang normal, dan orang yang sudah ketagihan film porno perlu pengalaman seksual yang lebih ekstrem agar bisa terangsang di dunia nyata. Kementrian sosial RI yang bekerjasama dengan  SEMAI 2045, Yayasan kita & buah hati melakukan kampanye penyelamatan generasi muda dari pornografi. Hal ini terjadi dan dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut : a. Melihat porno, awalnya otak merasa jijik, namun akhirnya penasaran ingin melihat lebih lama dan ingin mencoba. b. Sistem limbig otak melalui nukleus accumber memproduksi hormon dopamin (dopamin memberikan efek penasaran, senang dan ingin melakukan lagi dan lebih). c. Dopamin dialirkan ke PFC – PFC  terendam,mengkerut dan terganggu – semakin sering pfc terendam dopamin, maka semakin besar kemungkinan PFCtidak aktif. d. Semakin sering mengakses pornografi semakin banyak dopamin yang dialirkan ke PFC, dan sistem limbig semakin berkembang memproduksi dopamine. e. Jika hal itu terus terjadi maka akan timbul menurunnya konsentrasi, sulit membedakan benar salah, sulit mengambil keputusan. Lalu hal tersebut dapat memicu tindakan masturbasi, oral sek, free sex, pola hubungan kasar, dan lain-lain sehingga perilaku manusia tidak ada bedanya dengan binatang. Jhon dan Pinel pada tahun 2009 dalam bukunya yang berjudul biopsikologi VII,  menyatakan bahwa perkembangan otak sudah dimulai sejak awal kehidupan, hal itu ditandai dengan munculnya tiga benjolan di areal kepala dan ketiga benjolan itu akan berkembang menjadi forebrain (otak depan), midbrain (otak tengah), dan hindbrain (otak belakang) (Pinel 2009).

Otak manusia berbeda dengan otak pada binatang, karena pada otak manusia memiliki bagian terpenting yang dapat memberikan perbedaan antara manusia dan binatang yaitu pada akalnya. Jika kita meletakkan tangan di dahi, maka tepat di situlah terdapat bagian otak yang paling istimewa. Bagian itu dikenal dengan istilah Pre Frontal Cortex (PFC) dan hanya ada pada otak manusia. Penulis sendiri meyakini bahwa otak manusia dicitakan khusus oleh Allah  Swt. Untuk dapat membedakan, memilih dan memiliki etika. Kemampuan ini di dalam Islam lebih dikenal dengan sebutan  al-furqon yaitu pembeda antara yang baik dan buruk. lagi pula di dalam Alquran surat At-Tin juga dijelaskan bahwa manusia diciptakan sebaik-baik ciptaan. Allah Swt berfirman :

لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ

Artinya : Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. (At-Tin: 4)

Di samping merusak otak manusia pornografi lebih berbahaya daripada narkotika karena beberapa sebab :

  1. Mayoritas para pemakai mengenal narkoba dari orang-orang dekatnya dan pergaulan bebas.Tapi, seseorang bisa mengenal pornografi tanpa harus mendapat dorongan dari orang lain. Cukup dari pemberitaan media massa, seseorang tadinya emoh melihat video porno, tapi karena diberitakan besar-besaran, dia pun bisa penasaran untuk mengaksesnya. Sehingga, untuk membuat seseorang menjadi suka terhadap pornografi, tidak dibutuhkan orang lain untuk mendorongnya.
  2. Biaya mengonsumsi pornografi jauh lebih murah daripada mengonsumsi narkoba. Untuk bisa menikmati sabu-sabu misalnya, dibutuhkan uang puluhan ribu atau ratusan ribu rupiah untuk mendapatkannya. Sedangkan untuk bisa mengonsumsi beragam konten pornografi, dibutuhkan biaya murah. Cukup Rp 3.000, seseorang bisa mengonsumsi pornografi di bilik-bilik warung internet dengan privasi terjaga.
  • Mengakses pornografi juga jauh lebih mudah daripada mengakses narkoba. Untuk bisa mengonsumsi narkoba, seseorang  harus mengenal dulu sesama pemakai, lalu mengenal pengedar. Tentu membutuhkan waktu yang kadang kala tidak sebentar untuk melakoni hal ini. Namun, tidak demikian halnya dengan pornografi. Untuk bisa mengonsumsi pornografi cukup memencet tombol-tombol hand phone untuk mengakses situs porno atau mendapatkan video porno. Di hand phone pula konten pornografi itu dengan mudah dikonsumsi berulang kali, tidak sama dengan narkoba yang habis pakai.
  • Mengonsumsi pornografi relatif aman dari jamahan tangan aparat keamanan. Rasanya belum ada orang ditangkap polisi gara-gara nonton video porno. Berbeda halnya dengan narkoba. Sudah tak terhitung berapa orang pemakai narkoba yang dijebloskan ke penjara karena menikmati barang haram itu.
  • Sanksi hukum bagi pelaku pornografi, apakah dia pembuat, pelaku, penyebar, dsb, tidak seberat pelaku narkoba. Jika pelaku narkoba bisa dihukum mati, seumur hidup, atau penjara belasan tahun (tergantung bobot kesalahan dan jenis narkobanya), pelaku pornografi hanya dihukum beberapa tahun sampai maksimal belasan tahun. Dan sejauh ini, belum ada pelaku pornografi di Indonesia yang dihukum sampai belasan tahun karena UU Pornografi baru saja disahkan, setelah dihambat di sana-sini. Seandainya UU Pornografi belum disahkan, mungkin Ariel cuma bakal dikenakan pasal KUHP tentang kesusilaan yang hukumannya cuma kurungan beberapa bulan. Jika sudah begini, di mana suara para penentang UU Pornografi dulu?
  • Menghilangkan bekas kecanduan narkoba relatif lebih mudah daripada menghilangkan bekas kecanduan pornografi. Dengan terapi medis, kecanduan narkoba bisa disembuhkan dengan sejumlah syarat pendukung lainnya. Namun, otak yang bertahun-tahun dijejali pornografi, sulit akan bersih dari pengaruh pornografi. Materi-materi porno itu akan lekat dalam ingatannya, apalagi bila sudah terbiasa mengonsumsi pornografi sejak dini. Na’uzubillah…

Alquran Adalah Obat

Berbicara mengenai Alquran sebagai syifâ’ (obat atau penawar) terhadap penyakit, hingga saat ini masih menjadi perbicangan yang menarik. Apalagi, ketika wacana itu dilanjutkan dengan fungsinya (Alquran) sebagai rahmat (karunia) Allah. Benarkah Alquran itu memiliki kegunaan yang seperti itu, dan apakah nilai kegunaannya bersifat mutlak atau relatif? Inilah yang kemudian memicu para mufassir untuk menjelaskannya dengan berbagai ragam pendekatan dan metodenya.

Tetapi, ketika kita cermati, semuanya bermuara pada satu pendapat, bahwa efektivitas kegunaan Alquran sebagai syifâ’ dan rahmah sangat bergantung pada manusia yang mengharapkannya. Apakah yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan utama untuk memerolehnya? Semakin terpenuhi persyaratan utamanya, maka semakin mungkin seseorang akan memeroleh syifâ’ dan rahmah dari Allah, begitu juga sebaliknya. Yang perlu di garis bawahi jawabanya tegas adalah “ iman  “ Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Isrâ’/17: 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌوَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّخَسَارًا

Kami turunkan Alquran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS al-Isrâ’/17: 82)

Pecandu pornografi adalah orang yang sakit mentalnya karena dia memiliki ketergantungan psikologis terhadap gambar atau video porno. Hal itu terjadi karena otaknya mengalami kerusakan atau kebocoran pada lima titik. Madharat (bahaya) ini levelnya di atas narkotika dalam hal merusak otak manusia.  Padahal otak adalah remote kontrol yang menentukan baik-buruknya manusia.  Otak manusia memiliki bagian terpenting yang dapat memberikan perbedaan antara manusia dan binatang yaitu pada akalnya. Letak bagian otak yang paling istimewa itu adalah di dahi manusia. Bagian itu dikenal dengan istilah Pre Frontal Cortex (PFC) dan hanya ada pada otak manusia.

Orang yang akrab dan kecanduan pornografi harus menyadari kesalahan dan kelalaiannya untuk hijrah menjauhi dan meninggalkan kebiasaan buruknya. Tidak mudah memang karena pornografi begitu kuat cengkramannya dan daya magnetnya menarik dan terus menarik customernya untuk kembali melihat pornografi. Sehingga dibutuhkan tekad dan niat yang kuat serta pengetahuan yang dalam tentang bahaya pornografi plus kiat-kiat khusus untuk melepas cengkraman dan daya rekat magnet pornografi tersebut.

Alquran adalah syifa (obat atau penawar). Kata syifa’ disebut sebanyak 4 kali dalam Alquran, yaitu dalam surat: Yunus/10:57, An Nahl/16:69, Al Isra/17: 82, dan Fushshilat/41: 44. Secara tersurat Alquran dikatakan merupakan syifa’, namun terdapat perbedaan di kalangan ulama tentang jenis penyakit yang dapat disembuhkannya. Ada yang mengatakan Alquran hanya syifa’ untuk penyait hati, sementara yang lain mengatakan juga syifa’ untuk jasmani. Di dalam surat Yunus, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)

Allah sebut Alquran sebagai, Mau’idzah (nasehat) dari Tuhan kita, Syifa’,  (penyembuh) bagi penyakit hati, Huda (sumber petunjuk), dan Rahmat bagi orang yang beriman. Ibnu Katsir mengatakan,

“وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ” أي: من الشُبَه والشكوك، وهو إزالة ما فيها من رجس ودَنَس

“Syifa bagi penyakit-penyakit dalam dada” artinya, penyakit syubhat, keraguan. Hatinya dibersihkan dari setiap najis dan kotoran.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/274). Di ayat lain, Allah berfirman,

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آَذَانِهِمْ وَقْرٌ

Katakanlah: “Alquran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan. (QS. Fushilat: 44)

Makna dua ayat ini saling melengkapi. Keterangan global di surat Fushshilat, didetailkan dengan keterangan di surat Yunus. Sehingga yang dimaksud Alquran sebagai syifa bagi orang yang beriman, adalah obat bagi segala penyakit hati.

Kita simak keterangan Imam as-Sa’di bahwa Alquran adalah penyembuh bagi semua penyakit hati, baik berupa penyakit syahwat yang menghalangi manusia untuk taat kepada syariat atau penyakit syubuhat, yang mengotori aqidah dan keyakinan. Karena dalam Alquran terdapat nasehat, motivasi, peringatan, janji, dan ancaman, yang akan memicu perasaan harap dan sekaligus takut, bagi para hamba.

Jika muncul dalam perasaannya, motivasi untuk berbuat baik, dan rasa takut untuk maksiat, dan itu terus berkembang karena selalu mengkaji makna Alquran, itu akan membimbing dirinya untuk lebih mendahulukan perintah Allah dari pada bisikan nafsunya. Sehingga dia menjadi hamba yang lebih mencari ridha Allah dari pada nafsu syahwatnya.

Demikian pula berbagai hujjah dan dalil yang Allah sebutkan dengan sangat jelas. Ini akan menghilangkan setiap kerancuan berfikir yang menghalangi kebenaran masuk dalam dirinya dan mengotori aqidahnya. Sehingga hatinya sampai pada puncak derajat keyakinan.

Ketika hati itu sehat, tidak banyak berisi penyakit syahwat dan syubhat, keadaannya akan diikuti oleh anggota badannya. Karena anggota badan akan jadi baik, disebabkan kebaikan hati. Dan menjadi rusak, disebabkan rusaknya hati.  (Tafsir as-Sa’di, hlm. 366)

Kesimpulan 

Berdasarkan penjelasan dan penelitian di atas dapatlah dipetik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pornografi adalah penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia karena ia menyerang organ terpenting manusia yaitu otak.
  2. Orang yang kecanduan pornografi sangat sulit menghilangkan kebiasaan buruknya karena dia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya terserang penyakit akut.
  3. Alquran yang merupakan kalam Tuhan bisa berfungsi sebagai obat atau penawar itulah kenapa ia dinamakan al-syifa.
  4. Alquran bisa menjadi terapi alternatif bahkan terapi  utama bagi pecandu pornografi dengan catatan dia menyadari kesalahannya dan memenuhi persyaratan yang telah ditegaskan dalam Alquran.
  5. Persyaratan utama sebagaimana dijelaskan dalam QS: Al-Isra: 82, adalah beriman kepada Allah Swt. Ketika iman terpatri kuat dalam data maka akan lahir rasa takut kepada-Nya, turun taufiq dan pertolongan dari-Nya, sehingga mudah baginya menjadi pribadi yang taat dan taqwa yang pada gilirannya kebiasaan buruknya melihat sesuatu yang haram dapat dia tinggalkan.***

Related posts