WORKSHOP PENULISAN GURINDAM PANCASILA
KLASIKMEDIA.COM- Ahad, 29 Juli 2018di ruang Audio Visual 2 . Divisi Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic Center beserta KLASIK, mengadakan Workshop bertemakan Pancasila . Workshop penulisan ini berbentuk karya sastra gurindam Pancasila. Acara diikuti oleh beberapa perserta dari Klasikerswati dan Anggota Komunitas Mubaligh Menulis (KOMMEN) yang merupakan besutan Divisi Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic.
Workshop ini digelar bertujuan untuk melestarikan budaya para leluhur dalam hal sastra melayu lama. Seperti yang dikatakan oleh Ustadzah Suzi, seorang Sasrawati Muslimah selaku pembicara dalam workshop gurindam. Beliau mengatakan bahwa sudah saatnya sastra mengalami pengembangan tanpa merubah konsep awalnya. Jika dahulu penulis gurindam Raja Ali Haji yang terkenal dengan Gurindam 12nya konsisten dengan penulisan gurindam bertemakan konsep penguatan agama Islam. Kini dengan proses kreatif, gurindam dikembangkan dengan menukil 45 butir sila dari Pancasila. Hal ini dilakukan dengan harapan para generasi saat ini dan yang akan datang mendapatkan ilustrasi positif dalam pembentukan karakternya melalui pengamalan sila-sila dari ke lima Pancasila. Dengan demikian jiwa Pancasila akan mengkristal sebagai falsafah hidup atau pedoman hidup bangsa Indonesia.
Dijelaskan pula oleh Ustadzah Suzi dalam materi workshopnya, bahwa gurindam itu sendiri adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris dalam satu bait. Setiap baris memiliki 10-14 suku kata. Setiap baris diakhiri dengan bunyi yang sama, antara baris kesatu dan baris kedua merupakan suatu kesatuan utuh yang memiliki hubungan sebab akibat.
Dari Workshop ini, harapkan para calon sasrawati dapat membuat beberapa Puisi Gurindam yang merefleksikan setiap Sila yang terdapat pada Pancasila. Sepuluh karya terbaik, akan dipublikasikan dalam bentuk cetak Kompilasi Puisi Gurindam Pancasila. Untuk itulah beberapa peserta, terlihat sangat antusias dalam mempelajari puisi gurindam ini. Semoga puisi gurindam ini akan tetap ada dalam warisan dari tiap-tiap generasi.(WS/SZ)