Yayasan Pesantren Ramah Anak: Polusi Udara di Jakarta Sudah Membahayakan Anak Santri, Pakai Masker Saja Tidak Cukup!
KLASIKMEDIA.COM, JAKARTA- Imbauan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemprov DKI Jakarta yang tertuang di Surat Edaran Nomor e-0049/SE/2023 tentang Waspada Peningkatan Pencemaran Udara di Wilayah DKI Jakarta Bagi Seluruh Warga Satuan Pendidikan, yang salah satu imbaunnya agar anak-anak sekolah memakai masker guna mengantisipasi polusi udara, mendapat respon dari Pembina Yayasan Pesantren Ramah Anak, KH Rakhmad Zailani Kiki yang akrab disapa Ustadz Kiki.
“Kualitas udara di Jakarta saat ini sangat tidak ramah anak. Para peserta didik, termasuk anak santri, dalam menjaga diri dari paparan polusi udara di Jakarta tidak cukup dengan memakai masker. Karena material dari polusi udara dapat menempel dan masuk ke dalam pori-pori kulit yang menyebabkan iritasi kulit dan penyakit lainnya. Jika polusi udara di Jakarta sudah sangat membahayakan kesehatan peserta didik, anak santri, sebaiknya pihak sekolah atau pesantren diimbau untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ, anak santri belajar dari rumahnya saja; sampai kualitas udara di Jakarta aman untuk kesehatan, benar-benar tidak berbahaya lagi. Karena menjaga kerusakan, menjaga kesehatan diri dan keselamatan jiwa, harus diutamakan dari pada menuntut ilmu,” ujar Ustadz Kiki dalam siaran persnya.
Lebih lanjut Ustadz Kiki menyatakan bahwa di Provinsi DKI Jakarta ada ratusan pesanten yang tersebar di lima wilayah kota dan satu kabupaten Kepulauan Seribu. Jumlah pesantren yang terbanyak berada di wilayah Jakarta Timur yang kesemuanya dalam keseharian menghirup udara yang memiliki tingkat polusi yang tinggi dan berbahaya untuk kesehatan, terutama kesehatan anak santri, yang paru-parunya masih dalam masa perkembangan.
“Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus secepatnya melakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta ke tingkat yang aman. Solusi-solusi pendek seperti membuat hujan buatan tidak banyak membantu selama sumber-sumber utama polusi udaranya tidak diatasi, tidak ditindak tegas. Masyarakat juga harus ikut membantu dengan lebih memilih kendaraan umum dari pada kendaraan pribadi dalam mobilitasnya dan juga memperbanyak menanam pohon. Kasihan peserta didik, anak santri kita. Mereka tidak sehat hari ini tentu merusak masa depan mereka!” Pungkas Ustadz Kiki.