Dari Istighotsah Kubro dan Seminar Menyikapi Wabah Virus Corona COVID-19 di JIC
JAKARTA- Sabtu pagi (7/03/2020), Jakarta Islamic Centre dan PCNU Jakarta Utara dengan lembaga-lembaga dan banom-banomnya menyelenggarakan kegiatan Istighotsah Kubro dan Seminar Menyikapi Wabah Virus Corona COVID-19 yang dihadiri ratusan orang di Ruang Serba Guna (H. Sutiyoso) Jakarta Islamic Centre. Acara dimulai dengan Istihghotsah kubro yang dipimpin oleh KH Nasihin Zain.
Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic Centre, H. Rakhmad Zailani Kiki, mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan bersama PCNU Jakarta Utara karena Virus Corona COVID-19 telah menimbulkan ketakutan dan kepanikan di tengah-tengah masyarakat setelah Presiden H. Jokowi mengumumkan bahwa Virus Corona telah masuk di Indonesia dan telah telah menginfeksi beberapa orang. Banyak orang yang karena takut dan panik memborong kebutuhan pokok dan masker sehingga merugikan masyarakat banyak. Karenanya, melalui Istighotsah kubro dan seminar ini, masyarakat, umat, perlu ditentramkan pikiran dan jiwanya serta diluruskan pemahamannya terlebih ada ratusan hoax tentang Virus Corona yang beredar di masyarakat yang menjadi pemicu utama ketakutan dan kepanikan ini.
Selaku narasumber seminar, dr. Rheza Maulana Syahputra, BmedSc (Hans), MM, MARS dari Lembaga Kesehatan PBNU menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik terhadap Virus Corona COVID-19 dikarenakan tingkat kematian dari Virus Corona ini masih rendah dibandingkan dengan virus-virus berbahaya lainnya, seperti Virus SARS dan MERS. ”Tingkat kematian dari Virus Corona COVID-19 itu hanya dua sampai tiga orang dari seratus orang yang terkena Virus Corona COVID-19, dan yang meninggal itu yang sudah berusia lanjut dengan penyakit bawaan. Dibandingkan dengan tingkat kematian dari Virus SARS dan MERS dengan tingkat kematian sampai puluhan orang dari seratus orang yang terkena Virus Corona COVID-19,” ujar dr. Rheza.
Diulas juga oleh dr. Rheza bahwa penyakit menular yang justru berbahaya lainnya yang ada di Indonesia adalah TBC ((Tuberkulosis) yang penderitanya harus terus-menerus minum obat selama berbulan-bulan, sedangkan penderita Virus Corona hanya memerlukan peningkatan imunitas tubuh agar tubuh dapat pulih kembali. Karenanya, dia menghimbau agar para peserta, masyarakat, memperhatikan asupan makanannya yang dapat menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, tidak harus mengkonsumsi jahe dan kunyit; kemudian istirahat yang cukup, olah raga, jaga kebersihan diri dan lingkungan serta tentu saja ibadah sholat wajib, sholat malam, dzikir , seperti Istighotsah yang dapat menentramkan pikiran dan jiwa sehingga pikiran menjadi tentang. Karenanya menurutnya, pikiran yang tidak tenang, cemas, malah dapat berefek pada kesehatan tubuh.
Sedangkan sarasumber lainnya, H. Erwin Haslam, SH, MH, praktisi hukum, menyoroti fenomena borong dan penimbunan bahan pokok dan masker serta penyebaran berita hoax terkait Virus Corona yang dapat dijerat oleh hukum. Pelakunya dapat dipidana. ”Bukan itu saja, siapa saja yang menyembunyikan penderita Virus Corona dapat terjerat hukum. Karenanya, jika ada keluarga atau siapa saja yang menderita Virus Corona harus segera dilaporkan, jangan disembunyikan,” ujar H. Erwin yang juga merangkap sebagai Ketua LPBH PCNU Jakarta Utara.
Pada kesempatan ini juga dilakukan Launching Celengan Koin NU Peduli-NU Care Lazisnu Jakarta Utara oleh Ketua PCNU Jakarta Utara, KH Agus Muslim, M.Pd. ”Harapannya dengan celengan NU Peduli ini akan menjadi kemanfaatan yang lebih besar untuk mengatasi persoalan sosial keumatan,” ujarnya. ***