Sastra 

MENJELANG DIRGAHAYU

Surat Cinta Untuk  Bunda Pertiwi

Oleh :  Suzi

Bunda. Negrimu kini mulai merona. Tetap cantik walau usia di ranah senja. Putra-putri terbaik memutar benak memunculkan kreativitas untuk menyambut hari lahirmu. Jalan-jalan dihias dengan kapur dan aneka umbul-umbul berwarna. Segudang rencana telah tersusun dengan pena. Mempersatukan putra-putrimu di satu arena dengan makna merdeka.

Bunda  ronamu kian jelas. Usai Sang Saka melambai di akhir pesta, di kampung halaman kita akan bertahta sebuah lomba. Lomba terbesar untuk event Asia Tenggara. Sea Games 2018 akan menjadi kebanggaan kita. Kehormatan untuk kita sebagai negara merdeka. Semoga kau menyaksikan dengan suka cita.

Bunda, diambang 73 tahun kemerdekaan kita,  ajari aku bagaimana mengibarkan Sang Saka. Agar gagah  menghias angkasa raya. Gagah yang benar-benar gagah, mempresentasikan putra-putri negrimu. Inspirasikan pada kami bagaimana agar kami cakap mengelola negara. Menyelamatkan tiap jengkal tangah yang dulu ditebus dengan tetesan darah.

Bimbing kami bagaimana memeluk anak negri agar memaknai arti cinta sejati, pada negri, pada kerabat, agar menjadi bangsa yang bermartabat. Tunjukan pada kami siapa yang dapat menjadi sahabat negri. Sahabat yang baik, bukan membidik dalam cara yang licik. Bisikan pada pemimpin kami, bahwa negri ini negri yang diberkahi. Negri yang merdeka atas nama Dia sang Maha Pencipta. Bukan negri boneka sehingga menjadi santapan sang adi daya.

Menjelang dirgahayumu, kami bersuka cita

Dengan harapan yang menggelora di dalam dada

Menjadi negri merdeka

Negri yang berdaulat

Pemimpin yang  adil

Negri yang yang ber Tuhan

Subur makmur sandang dan pangan

Bebas dari segala  tekanan

Merdeka, benar-benar merdeka!!!

Related posts